Selasa, 08 April 2014 0 komentar

Hari Raya Nyepi.

Om Swastyastu, 

A. Sejarah Hari Raya Nyepi
Hari Raya Nyepi merupakan hari raya umat Hindu yang dirayakan setiap Tahun Baru Saka. Dimana pada hari ini umat Hindu melakukan amati geni yaitu mengadakan Samadhi pembersihan diri lahir batin. Pembersihan atas segala dosa yang sudah diperbuat selama hidup di dunia  dan memohon pada yang Maha Kuasa agar diberikan kekuatan untuk bisa menjalankan kehidupan yang lebih baik dimasa mendatang. Hari Raya Nyepi jatuh pada hitungan Tilem Kesanga (IX) yang diyakini saat baik untuk mendekatkan diri pada Tuhan Yang Maha Esa dan dipercayai merupakan hari penyucian para dewa yang berada dipusat samudra yang akan datang kedunia dengan membawa air kehidupan (amarta) untuk kesejahteraan manusia dan umat Hindu di dunia.
B. Makna Hari Raya Nyepi
Nyepi berasal dari kata sepi (sunyi,senyap), yang merupakan perayaan Tahun Baru Hindu berdasarkan kalender Saka, kira-kira dimulai sejak tahun 78 Masehi. Pada Hari Raya Nyepi ini, seluruh umat Hindu melakukan perenungan diri untuk kembali menjadi manusia yang bersih, suci lahir batin. Oleh karena itu semua aktifitas ditiadakan, fasilitas umum hanya rumah sakit saja yang buka. Ada beberapa upacara yang diadakan sebelum dan sesudah Hari Raya Nyepi, yaitu :

Upacara Melasti
Selang waktu dua tiga hari sebelum Hari Raya Nyepi, diadakan upacara Melasti atau disebut juga Melis/Mekiyis, dihari ini, seluruh perlengkapan persembahyang yang ada di Pura di arak ke tempat-tempat yang mengalirkan dan mengandung air seperti laut, danau dan sungai, karena laut, danau dan sungai adalah sumber air suci (tirta amerta) dan bisa membersihkan dan menyucikan dari segala kotoran yang ada di dalam diri manusia dan alam.
Upacara Bhuta Yajna
Sebelum hari Raya Nyepi diadakan upacara Bhuta Yajna yaitu upacara yang mempunyai makna pengusiran terhadap roh-roh jahat dengan membuat  hiasan atau patung yang berbentuk atau menggambarkan buta kala (Raksasa Jahat) dalam bahasa Bali nya disebut ogoh-ogoh. Upacara ini dilakukan di setiap rumah, Banjar, Desa, Kecamatan, Kabupaten dan Provinsi. Upacara ini dilakukan di depan pekarangan, perempatan jalan, alun-alun maupun lapangan, lalu ogoh-ogoh yang menggambarakan buta kala ini yang diusung dan di arak secara beramai-ramai oleh masyarakat dengan membawa obor di iringi tetabuhan dari kampung kekampung, upacara ini kira-kira mulai di laksanakan dari petang hari  jam enam sore sampai  paling lambat jam dua belas malam,  setelah upacara ini selesai ogoh-ogoh tersebut di bakar, ini semua bermakna bahwa seluruh roh-roh jahat yang ada sudah diusir dan dimusnahkan
Saat hari raya Nyepi, seluruh umat Hindu diwajibkan melakukan catur brata penyepian. Ada empat catur brata yang menjadi larangan dan harus di jalankan :
1. Amati Geni: Tidak menyalakan api serta tidak mengobarkan hawa nafsu.
2. Amati Karya: Tidak melakukan kegiatan kerja jasmani, melainkan meningkatkan kegiatan  menyucikan rohani.
3. Amati Lelungan: Tidak berpergian melainkan mawas diri, sejenak merenung diri tentang  segala sesuatu yang kita lakukan saat kemarin , hari ini dan akan datang.
4. Amati Lelanguan: Tidak mengobarkan kesenangan melainkan melakukan pemusat.  Pikiran terhadap Sang Hyang Widhi Brata ini mulai dilakukan pada saat matahari “Prabata” saat fajar menyingsing sampai fajar menyingsing kembali keesokan harinya, selama (24) jam.
Upacara Ngembak Geni
Upacara Hari Ngembak Geni berlangsung setelah Hari Raya Nyepi (brata Nyepi). Pada esok harinya dipergunakan melaksanakan Dharma Shanty, saling berkunjung dan maaf-memaafkan sehingga umat Hindu khususnya bisa memulai tahun baru Caka dengan hal-hal baru yang fositif, baik di lingkungan keluarga maupun di masyarakat. sehingga terbinanya kerukunan dan perdamaian yang abadi.
Menurut tradisi, pada hari Nyepi ini semua orang tinggal dirumah untuk melakukan puasa, meditasi dan bersembahyang, serta menyimpulkan menilai kwalitas pribadi diri sendiri. Di hari ini pula umat Hindu khususnya mengevaluasi dirinya, seberapa jauhkah tingkat pendekatan rohani yang telah dicapai, dan sudahkah lebih mengerti pada hakekat tujuan kehidupan di dunia ini.
NYEPI DALAM HENING TEMUKAN KEDAMAIAN. 




Selamat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1936. Semoga senantiasa kita selalu memperoleh kebahagiaan, kesejahteraan dan selalu dalam lindungan Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
"Disaat beban hidup semakin berat, kehidupan semakin keras, belum lagi dihantui oleh tindakan kriminal, bencana alam dan aneka kejadian yang akan semakin menggoncangkan jiwa, maka yang paling kita butuhkan  adalah Kedamaian. Dengan pelaksanaan rangkain : Melis, Tawur, Nyepi, Ngembak Geni dan Dharma Santhi sebenarnya adalah rangkain penuh makna untuk mencapai kedamaian." -SA.

Om Santi, Santi, Santi Om..
 
;